Pembangunan nasional pada era tahun 1970-an lebih difokuskan pada upaya peningkatan kesejahteraan warga negara melalui pembangunan ekonomi yang intensif. Sementara itu pembangunan social yang sangat terkait dengan kesejahteraan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, nutrisi dan sebagainya ternyata masih relatif sedikit mendapat perhatian pemerintah. Pembangunan social mendapat perhatian yang lebih besar oleh pemerintah sejak akhir tahun 1980-an, meskipun saat ini masih didominasi oleh pembangunan ekonomi. Peningkatan perhatian pemerintah pada pembangunan social, didasari oleh adanya kesadaran terhadap berbagai keterbatasan pada indicator ekonomi yang berbasis moneter, dalam kaitannya dengan evaluasi terhadap tingkat kemajuan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat.
Konsep memajukan kesejahteraan umum, menurut konstitusi Indonesia, merupakan konsep yang menggambarkan sebuah proses pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat yang sekaligus menggambarkan perkembangan social masyarakat. Konsep kesejahteraan tidak hanya menggambarkan kondisi kemakmuran material tetapi juga mengarah pada konsep kebahagian. Kebahagiaan memiliki makna dan cakupan yang tidak hanya terbatas pada kondisi kehidupan yang menyenangkan dan kondisi kehidupan yang baik tetapi juga pada kehidupan yang bermakna.
Pada tahun 2017 BPS kembali melaksanakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagian (SPTK). Data yang dikumpulkan mencakup pengamatan dan penilaian objektif yang dilengkapi dengan data yang merupakan hasil penilaian responden yang sifatnya subjektif.
Tujuan dari survey ini secara umum untuk mendapatkan informasi rinci tentang tingkat kebahagiaan yang diukur dengan berbagai variable objektif dan subjektif yang relevan. Tujuan khususnya adalah untuk menghitung Indeks Kebahagiaan 2017 dan menghitung Indikator Modal Sosial 2017.
Pendataan dilakukan pada tanggal 5 s/d 30 April 2017. Jumlah sampel untuk kabupaten Deli Serdang sebanyak 230 responden yang tersebar di beberapa kecamatan. Petugas telah dilatih sebelum melakukan pendataan sehingga semua petugas akan memahami SOP kegiatan, konsep/defenisi dan metodologinya.
