Subsektor hortikultura memberikan nilai tambah bruto dalam perekonimian Indonesia yang mencapai 196 triliyun rupiah di tahun 2017, namun hanya memberikan kontribusi sebesar 1,44 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sementara itu, dari total nilai tambah sektor Pertanian yang mencapai1.785 trilyun rupiah, subsektor hortikultura hanya memberikan kontribusi sekitar 11 persen.
Pembangunan subsektor hortikultura selain meningkatkan produksi komoditas hortikultura juga meningkatkan kesejahteraan petani. Subsektor hortikultura memegang peranan penting dalam peningkatan ketahanan pangan melalui penyediaan produk hortikultura (sayur, buah, dan tanaman obat). Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan data yang dapat menggambarkan struktur ongkos, profil petani usaha, dan karakteristik usaha tanaman hortikultura. Dalam memenuhi kebutuhan data tersebut, dilakukan Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura Tahun 2018 (SOUH2018).
Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan dan 10 kecamatan menjadi sampel kegiatan SOUH2018. Sampel usaha meliputi 12 komoditas, yaitu : cabai besar, cabai rawit, durian, jahe, jeruk siam, kentang, kubis, petai, pisang, rambutan, salak, dan tomat.
Petugas sebelum melakukan pendataan telah mengikuti pelatihan untuk memahami metodologi, konspe dan definisi, dan SOP pelaksanaan survei dengan ini, petugas diharapkan bisa menguasainya dan bisa menghasilkan data yang lebih berkualitas