Sektor pertanian merupakan sector yang paling banyak
menyerap tenaga kerja di Indonesia.
Hasil Survei Sakernas Februari 2017 tenaga kerja yang diserap oleh
sector pertanian sebesar 31, 86 persen. Ini mencerminkan bahwa sector pertanian
masih menjadi tumpuan penduduk Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan suatu
indicator untuk mengukur kemampuan daya beli petani sebagai salah satu pelaku
utama di sector pertanian.
Indikator kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan
dapat diukur dengan pendekatan Nilai Tukar Petani (NTP). NTP adalah
perbandingan indeks harga komoditas pertanian yang diproduksi oleh petani
terhadap indeks harga barang/jasa yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangga
dan biaya produksi. Bahan dasar dalam
penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas yang diperoleh dari
hasil Survei Penyempurnaan Diagram Timbang (SPDT).
Hasil SPDT NTP terakhir tahun 2012, data ini diperkirakan
sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini yang sudah banyak mengalami
perubahan. Untuk itu tahun 2017 BPS
melakukan SPDT NTP kembali untuk menghasilkan paket komoditas dan diagram
timbang terbaru dalam penghitungan indeks NTP yaitu Indeks Harga yang diterima
(It) oleh petani dan Indeks Harga yang dibayarkan (Lb) oleh petani. SPDT NTP 2017 dilaksanakan di daerah
perdesaan.
Pelaksanaan kegiatan di bulan Oktober 2017, mencakup semua
subsector pada sector pertanian dengan responden rumah tangga pertanian tanaman
pangan, Hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, perikanan dan
kehutanan.
Petugas Survei sebelum melakukan pendataan sudah mengikuti
pelatihan untuk mendapatkan materi terkait konsep definisi, metodologi dan SOP
kegiatan, sehingga semua petugas sudah memahami semua materi survey pada saat
melakukan pendataan.